Jumat, 04 Januari 2019


Hasil Observasi Tentang Keberadaan Desa Mojo Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Jawa Tengah
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan
Dosen Pengampu  Wahidullah,S.H.I, M.H.
Oleh :
Lutfiatin Nikmah 181310003932
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNUVERSITAS NAHDLATUL ULAMA JEPARA
2018

Sejarah Desa Mojo
       Desa mojo lahir pada tahun 1925, yang dipimpin oleh Bapak lurah pertama kali yaitu bapak Bajang. Asal mula penamaan desa mojo sebenarnya diambil dari nama buah mojo. Buah tersebut dimanfaatkan untuk babat oleh para leluhur desa. Diwaktu babat tempurung buah mojo dijadikan mangkok beruk (wadah makanan), daunnya untuk suru (sendok), rantingnya untuk teken (tongkat), pohonnya untuk tiang padepokan (pondok) dan tunggaknya untuk lelenggahan atau dudukan (tempat duduk).
        Alhasil, dari rangkaian tirakatan dengan menggunakan barang-barang tersebut digunakan untuk babat desa para leluhur. Maka, para leluhur untuk mengabadikannya peristiwa tersebut maka buah mojo dijadikan nama desa. Desa mojo dibagi menjadi beberapa perdukuhan dengan perincian dan asal usulnya sebagai berikut:
1.      Dukuh jati
Jati: jantung hati (jantung ati). Kepala desa mojo yang pertama adalah dari dukuh jati, jadi pusat pemerintahan pertama desa mojo adalah didukuh jati, yang sekarang posisinya dibuat makam islam, dan pintu masuknya desa mojo juga terletak disitu, maka disekitarnya disebut ghapuran (gapura atau pintu masuk)
2.      Dukuh krajan
Posisinya didesa mojo bagian barat berbatasan dengan desa kelet yang sekarang diperbatasan tersebut dibangun pom bensin. Disitu dulu adalah daleman atau tempat berkumpulnya pejabat-pejabat desa. Disitu tumbuh pohon mangga krasak yang besar dan tepat didaleman, kemudian tempat acara-acara atau upacara terletak disebelah selatan tepatnya diperbatasan desa mojo dan sirahan, disitu ada jembatan lorongan artinya tempat informasi dulu disebelah barat jalan tumbuh pohon beringin dan pohon asem yang besar (yang terkenal dengan bunen artinya tempat para petani berkumpul setiap panen raya).
Kemudian diarah keling disitu dulu ada padepokan tempat mengatur strategi berbagain kepentingan yang dipandegani ki mojo dan ki darmo wongso. Tepat diantara sungai kembar, maka disitu terkenal sawah pondok.
3.      Dukuh kedindingan
Dulu didaerah ini hutan pohon dinding, setelah ada penghuninya hutan ini dijadikan dukuh yang dinamakan dukuh kedindingan. Dukuh kedindingan terletak disebelah selatan desa mojo dan berbatasan dengan desa sirahan.
4.      Dukuh kentengan
Diambil dari kata “kenthe/angen” yang artinya puser wilayah desa. Puser wilayah desa mojo (pertengahan desa) terletak didukuh kentengan. Tepatnya sekarang ada bangunan mushola Al-munir. Dulu disitu terdapat pal beton dan pohon jati sebagai tanda pertengahan desa.
5.      Dukuh jatenan
Dukuh tersebut dulunya adalah hutan jati, dukuh ini letaknya dipinggiran sebelah utara desa mojo yang berbatasan dengan desa blingoh. Dukuh jatenan mempunyai hamparan tanah yang luas yang disebut tegal wates.
6.      Dukuh ngemplak
Ngemplak artinya terminal, disitu dulunya adalah tempat para blandhong kayu mengumpulkan kayu hasil hutan sebelum dibawa kedesa untuk membuat rumah. Didukuh ini juga terdapat hamparan tanah yang luas yang masyarakat mojo menyebutnya “Borgan”.
7.      Dukuh pligen
Pligen artinya tempat pemantauan (loji). Dulu tempatnya para aparat keamanan (prajurit) mengintai musuh dari arah timur, barat, utara, selatan, karena tempatnya yang strategis dengan ketinggiannya.
8.      Dukuh lembah
Penduduk tersebut posisinya yang paling rendah diantara dukuh-dukuh lainnya. Untuk mempermudah mengenangnya maka dinamakan dukuh lembah.
9.      Dukuh tenggeran
Dukuh tenggeran artinya tinggi. Dukuh ini datarannya lebih tinggi dari pada dataran dukuh lembah dan disitu dibatasi sungai kecil yang disebut kali pranak (anak sungai).

 Aspek Geografi
a       Letak Wilayah
Berdasarkan letak geografis wilayah desa mojo berada di sebelah utara ibu kota kabupaten pati. Desa mojo merupakan salah satu desa di kecamatan cluwak pati, dan ke ibu kota kabupaten 45 Km, dan dapat ditempuh dengan kendaraan, dengan batas-batas sebagai berikut :
                   
                                              Gambar 1. Sebelah utara Desa Jugo kec. Donorojo



                            
                                             Gambar 2. Sebelah selatan Desa Sirahan dan Payak



                           
                                                 Gambar 3. Sebelah timur Desa Karangsari

                           
                                          Gambar 4. Sebelah barat Desa Kelet Kecamatan Keling

b.      Luas Wilayah
       Secara topografi desa mojo memiliki luas keseluruhan 720,59 Ha. Luas lahan tersebut terbagi dalam beberapa peruntukan, dapat dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pertanian, kegiatan ekonomi dan lain-lain. Yang terdiri dari :
    Tabel 1. Luas Wilayah Desa Mojo
No.
Nama Wilayah
Luas Wilayah
1.
Sawah
207,28 Ha
2.
Tanah Kering
254,25 Ha
3.
Tanah Perkebunan
0
4.
Tanah Fasilitas Umum
31,060 Ha
5.
Hutan Lindung
37,00 Ha
6.
Hutan Rakyat
128,00 Ha
7.
Luas Keseluruhan
720,59 Ha

Aspek Demografi
        Berdasarkan data administrasi pemerintahan desa, jumlah penduduk laki-laki dan perempuan keseluruhan pada tahun 2017 berjumlah 4.844 jiwa dan meningkat pada tahun 2018 jumlah penduduk laki-laki dan perempuan keseluruhan berjumlah 5.888 jiwa. Dengan rincian penduduk berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2.412 pada tahun 2017 dan meningkat menjadi 2.895 pada tahun 2018. Sedangkan berjenis kelamin perempuan berjumlah 2.432 pada tahun 2017 dan meningkat menjadi 2.993 pada tahun 2018. Secara lebih rinci bisa dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Perkembangan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Mojo Tahun 2017-2018
No.
Jenis Kelamin
Tahun 2017
Tahun 2018
1.
Laki-laki
2.412
2.895
2.
Perempuan
2.432
2.993
3.
Jumlah
4.844
5.888

Petilasan
       Ki Ageng Pongge Mojo (Abdullah) yang sekarang makam atau petilasannya berada di desa mojo tepatnya di dukuh mojo lembah. Petilasannya sampai sekarang banyak orang menyebutnya punden Ki Ageng Pongge.

                                      Gambar 1. Petilasan punden Ki Ageng Pongge Desa Mojo
Kebijakan Anggaran APBDes Desa Mojo 2018
       Anggaran yang diterima/dikelola desa mojo pada tahun 2018 sebesar Rp. 290.000.000,00,- . Dengan rincian :
1.      Rp. 100.000.000,00,- digunakan untuk pembangunan pembatas pinggiran jalan dari dukuh kentengan sebelah utara sampai dukuh ngemplak sebelah barat.
2.      Rp. 190.000.000,00,- digunakan untuk pembangunan pembatas pinggiran jalan dari dukuh kentengan sebelah selatan sampai dukuh kedindingan.
3.      APBDes perubahan Rp. 100.000.000.00,- baru dikerjakan di dukuh ngemplak sebelah timur.
Menurut saya pengelolaan dana tersebut belum bisa dikatakan adil. Karena pembangunan tersebut belum dikerjakan secara merata disetiap dukuh.